BLOG BUDAK BUNGO

Pages

Connect With Us

Instructions

Recomended

blogbudakbungo. Powered by Blogger.

Labels

Las series mรกs vistas

Categories

Followers

Our Partners

Showing posts with label elektro. Show all posts
Showing posts with label elektro. Show all posts

Kamus Istilah Komponen Elektronika

Bipolar adalah Jenis Transistor yang memiliki dua buah Polaritas Basis- Emitor dan Basis-Kolektor.
Coulomb adalah Satuan banyaknya muatan listrik dalam satuan waktu detik.
DIAC adalah Thyristor Dioda yang memiliki dua arah Junction, sehingga dapat dipakai sebagai tranducser/sensor penggerak.
DIODA adalah Semikonduktor yang memiliki satu Polar, memiliki dua elektroda Anoda dan Katoda, arus mengalir dari Anoda ke Katoda, ada beberapa macam :
Dioda Rectifier, Dioda Varactor, Dioda Scotky, Dioda Zener, Dioda Tunel masing-masing mempunyai kegunaan yang spesifik.
Dioda Bridge adalah Dua buah atau empat buah dioda yang dicetak dapam satu pack untuk penyearahan gelombang penuh dalam system catudaya.
Farad adalah Satuan kapasitas Kondensator 1 ยตF (mikro Farad) = 10 -6 F (Farad), 1 nF (nano Farad) = 10-3 ยตF = 10-9F dan 1 pF (Piko Farad) = 10-3nF =10-6 ยตF = 10-12 F
FET adalah Field Effect Transistor, Transistor Efek medan, memiliki tiga elektroda, Source (S), Drain (D) dan Gate (G).
Function Generator adalah Alat Pembangkit Sinyal Sinus, Square dan Tooth Saw, yang Outputnya dapat di atur nilai Frekuensi dan Tegangannya.
Henry adalah Satuan Induktansi Induktor (Kumparan) 1 H (Henry) = 1.000 mH (mili Henry) = 1.000.000 ยตH (mikro Henry)
Inti Besi adalah Sekat antar kumparan kawat berupa plat-plat besi
Inti Ferit adalah Sekat antar kumparan kawat dari bahan ferit
Induktor adalah Suatu komponen pasif yang terbuat dari kumparan kawat yang dimanfaatkan sebagai penahan arus listrik AC penerus aliran listrik DC
Inti Udara adalah Sekat antar kumparan kawat berupa udara
Kondensator adalah Suatu komponen pasif yang pemakaiannya sebagi pemutus aliran listrik searah dan penerus aliran listrik bolak-balik, umumnya dipakai sebagai komponen pendukung dalam pesawat elektronika Audio-Video.
LCD Liquid Crystal Display, yaitu crystal display yang banyak dipakai sebagai tampilan output seperti Jam elektronik, Monitor Computter dst.
LED adalah Light Emiting Dioda, Dioda yang dapat menyela bila diberi arus forward, pemakaiannya untuk indicator rangkaian elektronik.
Matching adalah Cocok/Sesuai ( Trafo dipakai penyesuai impedansi apabila terjadi perbedaan impedansi antara output rangkaian yang akan dirangkai kedalam input rangkaian yang lain)
MOSFET adalah Metal Oxid Semiconductor Fild Efect Transistor, Yaitu FET yang Gatenya di adop dengan Oksida Logam sehingga tidak dipengaruhi oleh aliran pembawa mayoritas muatan Source ke Drain.
Multimeter adalah Suatu alat yang dapat difungsikan pemakaiannya untuk mengukur komponen pasif pada fungsi Ohm meter.
Ohm ( ฮฉ) adalah Satuan resistansi/tahanan listrik, setiap 1.000 Ohm = 1 K ฮฉ, setiap 1.000 K ฮฉ = 1 M ฮฉ dan setiap 1.000 M ฮฉ = 1 G ฮฉ.
Oscilloscope adalah Alat Ukur yang dapat dipakai untuk menampilkan Arus dan Tegangan yang di ukur dalam satuan Volt/Div dan Time/Div.
Paralel adalah Penyambungan komponen jajar, elektroda komponen yang satu digabung dengan elektroda komponen yang lain, hanya ada dua titik penggabungan untuk setiap yang diparalelkan.
Power adalah  Daya, daya listrik atau daya penguatan pada rangkaian penguat.
Resistor adalah Suatu komponen pasif yang banyak dipakai dalam pesawat Elektronika Audio-Vidio yang fungsinya sebagai tahanan aliran arus listrik dan berfungsi sebagai penurun dan pembagi tegangan listrik.
SCR adalah Silicon Controll Rectifier, Thyristor yang memiliki tiga elektroda Anoda, Katoda dan Gate Omni Polar arus hanya mengalir dri Anoda ke Katoda apabila ada sinyal trigger dari Gate.
Seri adalah Penyambungan komponen yang penggabungan elektrodanya deret antar elektroda komponen yang satu terhadap komponen lain terdiri dari beberapa titik penggabungan sesuai jumlah komponen yang dirangkai seri.
Step Down adalah Penurun Tegangan ( Trafo tegangan sekunder lebih kecil disbanding tegangan primer)
Step Up adalah Penaik Tegangan ( Trafo tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer). Kamus Istilah Komponen Elektronika
Solar Crystal adalah yang dibuat dari pasir silica, panel-panel ini bila disinari sinar Matahari dapat menghasilkan Energi Listrik DC.
Transformator adalah Suatu komponen pasif yang dapat dipakai sebagai penaik tegangan (step up), penurun tegangan (step down) atau penyesuai impedansi (matching).
Transistor adalah Nama Komponen aktif yang memiliki tiga buah Elektroda, Emitor, Basis dan Kolektor. Ada dua tipe PNP dan NPN
Transistor Checker adalah Alat yang dapat dipakai untuk mengetahui Jenis Transistor, Kerusakan Transistor, Penguatan ransistor dan menentukan terminology Transistor.
TRIAC adalah Thyristor yang memiliki dua buah elektroda atau DIAC yang ada Gate nya, kegunaanya banyak dipakai sebagai alat sensor.
Uni Polar adalah Jenis Transistor FET, JFET, MOSFET yaitu dibuat dari bahan dasar lebih dari Junction 2 Lapis.
UJT adalah Uni Junction Transistor yaitu Transistor yang memiliki Elektroda Emitor, Basis 1 dan Basis 2, tidak memiliki Kolektor.

Cara Menghitung dan mengukur Kapasitor

Untuk mengetahui besarnya kapasitansi sebuah Condensator(Kapasitor) digunakan alat ukurCapacitance Meter.


Pada beberapa multimeter digital yang bagus biasanya sudah ada Capacitance Meter di dalamnya sehingga selain dapat digunakan untuk mengukur resistansi, arus, dan tegangan, juga dapat mengukur kapasitansi.

Berbeda dengan multimeter analog yang relatif lebih murah, selain masih menggunakan jarum sebagai indikator pengukuran, Capacitance Meter juga tidak tersedia. Meskipun demikian, alat ukur ini masih dapat dipakai untuk melakukan pengujian sederhana untuk mengecek bagus tidaknya sebuah kapasitor.

Capacitance Meter 
Pengukuran kapasitansi dengan alat ukur Capacitance Meter sangat mudah, sambungkan kedua kaki kapasitor pada kedua probe positif dan negatif alat ukur, atur selector pada skala yang tepat, kemudian lihat hasilnya pada display 7 segment. Apabila hasil yang tampil tidak sesuai dengan nilai yang tertulis pada fisik kapasitor, kemungkinan komponen tersebut rusak.
Adapun cara menghitung kapasitansi dari beberapa kapasitor sebagai komponen pasifelektronika yang telah dihubungkan seri, paralel, atau seri-paralel mau tidak mau harus menggunakan rumus dasar. Rumus untuk menghitung kapasitor yang dirangkai seri, terbalik dengan rumus resistor yang dirangkai seri, demikian juga dengan kapasitor yang dirangkai paralel.
Satuan kapasitansi adalah Farad (F), Mili Farad (mF), Micro Farad (uF), Nano Farad (nF), dan Piko Farad (pF).

1 F = 1.000 mF
1 mF = 1.000 uF
1 uF = 1.000 pFMenguji Kapasitor dengan multimeter analog.
Pengujian ini sebenarnya tidak begitu akurat karena untuk keperluan pengujian sebuah Kapasitor yang lebih tepat adalah dengan Capasitance Meter. Dengan alat ukur tersebut akan diketahui bagus tidaknya kapasitor sekaligus nilai kapasitansinya.

Meskipun tidak seakurat Capasitance Meter, multimeter analog dapat digunakan untuk menguji bagus tidaknya sebuah Kapasitor. Berikut adalah langkah-langkah untuk menguji Kapasitor menggunakan multimeter analog:

  • Siapkan multimeter analog
  • Atur selector pada bagian Ohm Meter dengan skala yang disesuaikan besar kecilnya kapasitansi yang tertulis pada fisik Kapasitor (X1, X10 untuk Kapasitor kecil sedangkan untuk Kapasitor yng besar gunakan skala X100 atau X1K)
  • Hubungkan probe (jarum positif dan negatif multimeter) ke masing-masing kaki Kapasitor. Pemasangan probe dapat bolak-balik.
  • Perhatikan pergerakan jarum indikator pada multimeter
  • Jika jarum diam (tidak bergerak), kemungkinan Kapasitor putus,
  • Jika jarum menunjuk angka 0 (Nol), kemungkinan Kapasitor terhubung singkat (short)
  • Jika jarum bergerak dan menunjuk nilai tertentu tetapi tidak kembali ke semula, kemungkinan Kapasitor bocor.
  • Jika jarum bergerak dan menunjuk nilai tertentu kemudian jarum tersebut kembali ke semula, Kapasitor tersebut masih bagus.

Rangkaian Kapasitor Seri
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + ... 1/Cn

Rangkaian Kapasitor Paralel
C Total = C1 + C2 + ... Cn

Contoh Perhitungan Kapasitansi
1. Rangkaian Kapasitor Seri

Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3
1/C Total = 1/22 + 1/22 + 1/22
1/C Total = 1/22
C Total = 22/2
C Total = 7,33 uF (Micro Farad)


2. Rangkaian Kapasitor Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor paralel
C Total = C1 + C2 + C3
C Total = 22 + 22 + 22
C Total = 66 uF (Micro Farad)


3. Rangkaian Kapasitor Seri Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = (C1 + C2) // C3
1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)
1/CA = 1/10 + 1/10
1/CA = 2/10
CA = 10/2
CA = 5 uF (Micro Farad) 
C Total = CA // C3 (paralel)
C Total = 5 + 10
C Total = 15 uF (Micro Farad)

Keterangan:

// = Paralel
+ = Seri
1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)
4. Rangkaian Kapasitor Seri Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = C1 + (C2 // C3)
CA = C2 // C3 (paralel)
CA = 100 + 100 
CA = 200 uF (Micro Farad) 

1/C Total = 1/C1 + 1/CA (paralel)
1/C Total = 1/47 + 1/200

1/C Total = 200/9400 + 47/9400 (disamakan penyebutnya)
1/C Total = 247/9400
C Total = 9400/247
C Total = 38 uF (Micro Farad) 

Keterangan:

// = Paralel
+ = Seri
CA = C2 // C3 (paralel)Sumber foto Capacitance Meter :

Pengenalan Komponen Dioda dan cara Mengukurnya

Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC.

Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.

Jenis-jenis Dioda
Simbol Dioda adalah D, simbol gambarnya :


Persamaan Dioda zener
Sifat dioda :

• Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,

Pengenalan Komponen Dioda dan cara Mengukurnya
• Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.

Fungsi dioda
Fungsi Dioda :

• Sebagai penyearah
• Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas

Mengukur Dioda Dengan Multitester

Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100


Pengenalan Komponen Dioda dan cara Mengukurnya
1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak
berarti dioda dalam kondisi BAIK.


2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol
berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.



4. DIODA ZENER
Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.

Adapun sifatnya adalah sebagai berikut :

• Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt
• Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA
• Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener.

Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll

Pengenalan Komponen Dioda dan cara Mengukurnya

Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa.

Aplikasi dalam rangkaian :

Pengenalan Komponen Dioda dan cara Mengukurnya

Mengenal Komponen Kapasitor Dan Cara Mengukurnya

Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad.

1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F)
1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF)
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)

Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.

Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :

a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)
b. Kondensator Keramik
c. Kondensator Mylar
d. Kondensator Mika
e. Kondensator Kertas

Penggunaan kapasitor dalam rangkaian :
• Sebagai perata arus
• Sebagai penyimpan arus listrik

Mengenal Komponen Kapasitor Dan Cara Mengukurnya

Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah "C" dan simbol gambarnya adalah :
Jenis-jenis kondensator

Cara Membaca Elco

Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.

Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar

Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya :
• Angka I : melambangkan angka
• Angka II : melambangkan angka
• Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad.
Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.

Mengukur Elco Dengan Multitester

Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

alat untuk mengukur kapasitorKesimpulan Hasil Pengukuran

• Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik
• Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor
• Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus
• Jarum menunjuk angka nol : elco short


Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester

Sebenarnya cara ini juga kurang pas untuk cek kapasitor, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.



Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik
• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor
• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus
• Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short

Cara Membaca Nilai Kapasitor / Kondensator

Cara Membaca Nilai Kapasitor | Setelah anda mempelajari pengertian kondensator / kapasitor dan sudah memahami bahwa keduanya tidak berbeda, namun yang membedakan adalah hanya kebiasaan kita menyebutkannya. .

Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk menentukan besarnya nilai kapasitansi dari sebuah kapasitor. Pada Tabel berikut merupakan kode warna dari Kapasitor


Membaca Kode Warna Pada Kapasitor
Pada tabel warna kapasitor diatas adalah acuan kita membaca nilai kapasitansi kapasitor. Cara membaca nilai kapasitor dengan tabel warna sama persis seperti kita membaca nilai resistor dengan tabel warna.

Membaca Kode Warna Pada Kapasitor
Perhatikan kapasitor gambar diatas, adalah salah satu contoh kapasitor yang nilai kapasitansinya ditentukan oleh warna yang ada pada tubuhnya. Kapasitor berwarna seperti gambar mungkin saat ini sudah jarang kita jumpai. bahkan sudah tidak ada pabrik yang menggunakan warna untuk menentukan nilai kapasitas dari kapasitor tsb. Sebagai gantinya saat ini  kita bisa mengetahui nilai sebuah kapasitor yang langsung tertulis pada badannya seperti 223, 224, 0,2 uF dan seterusnya.
Cara Membaca Nilai Kapasitor
Kapasitor
Kapasitor diatas tertulis 104  ini berarti kapasitor tersebut mempunyai nilai kapasitas 10 0000 pF, ini bisa dijabarkan dari : Angka (1) adalah digit/angka ke-satu, (0)  adalah digit/angka ke-dua sedangkan (4) menunjukkan banyaknya angka Nol.

Contoh lagi : Sebuah kondensator tertulis 223, ini berarti : angka pertama dan kedua 22 diikuti banyaknya 3 angka nol (000) maka kapasitor tersebut bisa kita tulis / mempunyai nilai 22 000 pF

Contoh lagi : Sebuah kondensator tertulis 122 = 1200 pF

Pada tiga contoh diatas Satuannya adah piko Farad (pF ) Bisa kita konversikan lebih sederhana lagi menjadi Nano Farad (nF).: 100000 pF = 100 nF | 22 000 pF = 22 nF | 1200 pF = 1,2 nF

Ket :
  • 100000 pF = 100 nF  =  0,1 ยตF 
  • Nilai konversi satuan kita bahas dilain waktu.

Cara Membaca Nilai Kapasitor

Kapasitor yaitu suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan atau energi listrik yang dinyatakan dalam satuan farad.
Cara membaca nilai kapasitor bisa berbeda tergantung dari jenisnya, ada yang tercantum pada badan kapasitor ( didalam label ) dan ada juga yang memakai kode warna. pembacaan nilai kapasitor yang memakai kode warna serupa dengan pembacaan pada resistor, yaitu angka pertama menunjukan bilangan puluhan, angka kedua menunjukan bilangan satuan dan angka ketiga menunjukan faktor pengali
Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi biasanya ditulis dengan angka yang jelas. Dilengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Contohnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uf/25v.
Cara membaca nilai kapasitor
Pada Kapasitor keramik yang ukuran fisiknya mungil dan kecil umumnya hanya bertuliskan dua atau tiga angka saja. Bila cuma ada dua angka satuannya yaitu pf ( pico farads ). Misalnya, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi yaitu 47 pf. Bila ada tiga digit, cara membaca nilai kapasitor yaitu angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, namun angka ketiga merupakan faktor pengali.
Contoh lain :
1. pada sebuah kapasitor tercantum angka 472 artinya,
kapasitas = 47 x 100 = 4700 pf = 4, 7 nf
2. pada sebuah kapasitor tertera : 470 ฮผ ;f, 25v artinya,
kapasitas = 470 ฮผ ;f dengan tegangan kerja = 25 volt.
Dibawah ini merupakan tabel pengali nilai kapasitor :
Angka ke-3 Pengali/Multiplier (dua digit pertama memberi Anda nilai di Pico-Farads)
0 1
1 10
2 100
3 1,000
4 10,000
5 100,000
6 not used
7 not used
8 .01
9 .1

Pada beberapa tipe kapasitor ada juga yang memakai toleransi yang umumnya memakai kode huruf :
Simbol huruf Toleransi
D +/- 0.5 pF
F +/- 1%
G +/- 2%
H +/- 3%
J +/- 5%
K +/- 10%
M +/- 20%
P +100% ,-0%
Z +80%, -20%

Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya yaitut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1. 000, 4 = 10. 000 dan seterusnya. contohnya pada kapasitor keramik tertulis 222, jadi kapasitansinya yaitu 22 x 100 = 2200 pf = 2. 2 nf.
Selain dari kapasitansi, ada beberapa karakteristik lainnya yang harus di perhatikan. Umumnya spesifikasi karakteristik ini di sajikan oleh pabrik pembuat dalam bentuk datasheet. Tabel di bawah ini menunjukan beberapa spesifikasi tersebut.
Cara membaca nilai kapasitor
Cara membaca nilai kapasitor
Tegangan kerja Kapasitor
Tegangan kerja yaitu tegangan maksimum yang diiperbolehkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Anda mungkin sempat mengalami kapasitor yang meledak lantaran kelebihan tegangan kerja. contohnya kapasitor 10uf 25v, maka tegangan yang dapat diberikan tidak boleh lebih dari 25 volt dc. Biasanya kapasitor polar bekerja pada tegangan searah dc dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan bolak balik ac.
Temperatur kerja kapasitor
Nilai yang diperlihatkan pada badan kapasitor masih memenuhi spesifikasinya bila bekerja pada suhu yang sesuai. Pabrikan pembuat kapasitor biasanya membuat kapasitor yang berpedoman pada standar popular. Terdapat empat standar popular yang umumnya tercantum di badan kapasitor seperti z5u dan y5v ( general purpose ), c0g ( ultra stable ) serta x7r ( stable )  .
pada sebagian besar rangkaian tv umumnya bila terjadi kerusakan terhadap satu nilai di kapasitor maka kapasitor tersebut dapat diganti dengan nilai yang lebih besar atau setidaknya mendekati nilai asli, tetapi tidak semua kapasitor dapat diganti dengan kapasitor pengganti yang tidak sama nilainya, yang umumnya dibagian osilator. Contohnya kapasitor pada osilator power supply yang umumnya memiliki nilai 22-47uf tentunya diganti dengan nilai persis sesuai aslinya, karena nilai tersebut pastilah berpengaruh terhadap tegangan output yang dihasilkan. Demikian artikel perihal tata cara membaca nilai kapasitor.

Macam-Macam Komponen Listrik

Macam-Macam Komponen Listrik - Berikut ini adalah artikel mengenai Macam-macam komponen listrik yang akan diulas lebih lanjut di dunia elektro



1. Kapasitor (Kondensator)

      Kapasitor atau kondensator yang ada pada rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu komponen yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Gb. Jenis-jenis kapasitor

ada bebrapa jenis kapasitor :
 a. Kapasitor elektrolit
 b. Kapasitor tantalum
 c. Kapasitor polister film
 d. Kapasitor poliproyene
 e. Kapasitor kertas
 f. Kapasitor mika
 g. Kapasitor keramik
 h. Kapasitor Epoxy 
 i.  Kapasitor variable

Kapasitor ini ditemukan ditemukan oleh ilmuan yang bernama Michael Faraday (1791-1867). satuan dari kapasitor disebut Farad (F)


2. Resistor
      Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. kemampian resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resisitor yang paling banyak beredar dalam pasaran adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film. resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita-pita warna yang melingkar dibadan resistor. pita-pita warna tersebut biasa dikenal sebagai kode resistor.


Gb. Resistor

Fungsi dari Resistor adalah :
1. Sebagai pembagi arus
2. Sebagai penurun tegangan
3. Sebagai pembagi tegangan
4. Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.



3. Induktor
      Induktor adalah komponen yang tersusun dari lilitan kawat. Induktor termasuk juga komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu.


Gb. Induktor
Fungsi Induktor:
  1. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
  2. Menahan arus bolak-balik/ac
  3. Meneruskan/meloloskan arus searah/dc
  4. Sebagai penapis (filter)
  5. Sebagai penalaan (tuning)
Kumparan/coil ada yang memiliki inti udara, inti besi, atau inti ferit.
Nilai/harga dari inductor disebut sebagai induktansi dengan satuan dasar henry.
Simbol Induktor :




Jenis induktor :
  1. Fixed coil, yaitu inductor yang memiliki harga yang sudah pasti. Biasanya dinyatakan dalam kode warna seperti yang diterapkan pada resistor. Harganya dinyatakan dalam satuan mikrohenry (ฮผH).
  2. Variable coil, yaitu inductor yang harganya dapat diubah-ubah atau disetel. Contohnya adalah coil yang digunakan dalam radio.
  3. Choke coil (kumparan redam), yaitu coil yang digunakan dalam teknik sinyal frekuensi tinggi.

 4. Dioda
      Dioda adalah semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik.

Simbol dioda :

















Fungsi Dioda :
  1. Penyearah, contoh : dioda bridge
  2. Penstabil tegangan (voltage regulator), yaitu dioda zener
  3. Pengaman /sekering
  4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas/membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
  5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen dc kepada suatu sinyal ac
  6. Pengganda tegangan.
  7. Sebagai indikator, yaitu LED (light emiting diode)
  8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
  9. Sebagai sensor cahaya, yaitu dioda photo
  10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), yaitu dioda varactor
Jenis Dioda :
  1. Dioda standar
  2. LED (light emiting diode)
  3. Dioda Zener
  4. Dioda photo
  5. Dioda varactor

5. Transformator
      Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.


Gb. Transformator




Gb. Lambang transformator %                                               Gb. Bagian bagian transformator



Prinsip Kerja Transformator
       Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Cara Menghitung Nilai Resistor

Cara Menghitung Nilai Resistor - Berikut ini adalah info mengenai Cara Menghitung Nilai Resistor akan diulas oleh dunia elektro.

Menghitung nilai resistansi pada resistor merupakan hal yang penting saat kita mempelajari bidang elektro atau elektronika, maka kali ini saya akan membagi sedikit ilmu tentang gelang warna pada resistor dan bagaimana cara menghitung nilai resistansinya.

Kode Warna Resistor


Resistor yang menggunakan kode warna ada 3 macam, yaitu:
1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi.
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas
Sedangkan ukuran resistor bermacam macam sesuai dengan ukuran daya resistor itu. Dipasaran terdapat beberapa ukuran daya seperti ditunjukkan pada Gambar 1, Gambar 2 untuk komposisi karbon dan Gambar 3, Gambar 4 untuk metal film
Kode warna resistor dapat disederhanakan seperti pada Gambar di bawah ini.
GGb. Tabel warna pada resistor

Cara menggunakan tabel pada Gambar diatas adalah sebagai berikut:
  1. Kolom colour menunjukkan warna pita pita pada resistor. Supaya mudah dihafal maka dapat diringkas menjadi hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-em-per-no, yaitu kempanjangan dari hitam-coklat-merah-jingga(oranye)-kuning-hijau-biru-ungu-abu abu-putih-emas-perak-no warna.
  2. Kolom band a, band b, band c, adalah pita resistor yang menunjukkan angka resistansi.
  3. Kolom band d adalah pita resistor yang menunjukkan nilai resistansi namun dikalikan dengan nilai pada band a, band b, band c.
  4. Kolom band d adalah pita resistor yang menunjukkan nilai toleransi.
  5. Kolom band e adalah pita resistor yang menunjukkan nilai reliabilitas.
  6. Untuk membedakan resistor dengan 5 pita dengan pita terakhir adalah toleransi dan 5 pita dengan pita terakhir adalah reliabilitas adalah dengan melihat jarak pita terakhir. Jika jaraknya lebar maka pita kelima adalah reliabilitas dan jika jaraknya sama dengan pita pita yang lain maka pita kelima adalah toleransi.
  7. Pita pertama suatu resistor adalah yang paling dekat dengan ujung resistor

Contoh : 
1. Berapa nilai resistor di bawah ini?
Jawab
Resistor ini memliki 5 pita warna dengan satu pita terakhir memiliki jarak terpisah.
Pita pertama kuning: (hi-co-me-ji-ku) => 4
Pita kedua abu abu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a) => 8
Pita ketiga ungu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u) => 7
Pita keempat merah: (hi-co-me) => x 100
Pita kelima emas: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-em) => toleransi + 5 %
(*) jadi nilai resistansinnya sebesar 48700 ohm atau 48K7 dengan toleransi + 5 %

2. Berapa nilai resistor di bawah ini?


Jawab
Resistor ini memliki 5 pita warna dengan satu pita terakhir memiliki jarak terpisah.
Pita pertama coklat: (hi-co) => 1
Pita kedua putih: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p) => 9
Pita ketiga kuning: (hi-co-me-ji-ku) => 4
Pita keempat coklat: (hi-co) => x 10
Pita kelima coklat: (hi-co) => toleransi + 1 %
(*) jadi nilai resistansinnya sebesar 1940 ohm atau 19K4 dengan toleransi + 1 %
Proudly powered by : Blogger
Copyright © 2013. Blog Budak Bungo - All Rights Reserved
Blog By : Vhen Part II
Template by blogbudakbungo.blogspot.com | Publish :budakbungo